Welcome home “Boy of The Month”…kata
siapa dia gak cantik??!
![]() |
| baby boy |
Menatap, meremah, dan memanjat mendekat tempat terdekat dari keindahan abadi, sudah biasa kalau dibilang seperti itu adanya.
Tapi lain jika membuang muka, pukul, lalu berlari menjauhi tempat terdekat yang kita inginkan….
Sering kucuri pandang terhadap bola matanya yang bersinar penuh warna-warni macam pelangi, kelopaknya cantik sedikit menggaris sipit (jika tante-tante masa kini bilang itu keriput yang membawa penuaan dan segera di oles cream anti aging, di wajahnya semua menjadi kecantikan yang juara) kulit wajahnya kuning langsat meranum menyentuh hangat perasaan, rona di simpul pipinya lucu dengan urat-urat merah halus saling bertautan, suaranya jernih melantun lembut,..padahal tak berkata-kata, jika tertangkap mata, ku bilang saja ada belek ditepian matanya.
Aku tahan jemarinya yang ingin mengikat helai rambutnya,.biar tetap tergerai wangi ditiup angin kemudian menghalangi ruang pandangku di jalan setapak rimbun pepohonan, kubilang saja rambut yang sering di-ikat mudah rusak. Disisi sebelah kiri masih ada rerumputan ilalang yang selalu kamu cabut untuk digigit-gigit lalu dimainkan di telingaku, bikin geli saja, juga masih ditempat yang sama namun agak sedikit ke barat, sungai yang airnya memusar dan kamu bilang seperti awan yang selalu muncul ketika kita berbaring merumput di taman menatap langit. Aku masih ingat banget…bagaimana dengan kamu??
Sering kita bersepeda dengan mahkota daun mangga yang kamu buat lalu paksa aku untuk pakai, memalukan….
genggamanmu selalu membekas di pergelenganku tiap kali kita bersepeda dan kukayuh cepat sepeda itu…tapi tak pernah kamu bilang takut meski begitu nyatanya, jika di bukit belakang tempat tujuan yang kita benci karena baunya selalu seperti tanah basah…tapi kita lebih sering kesana untuk berburu *kinjeng, yang dalam bahasaku disebut capung,
*(dragonfly ; konon mirip miniatur naga).
Menatap, meremah, dan memanjat mendekat tempat terdekat dari keindahan yang aku tak tahu meng-abadi atau tidak, karena kamu belum tentu ingat itu semua….
Di sebelah barat tepi sungai kita juga sering merompak ikan-ikan kecil yang bersembunyi di bawah bebatuan berlumut, licin, basah, lembek, penuh perhatian meraba takut-takut malah ular yang didapat. Aku ingat ada satu waktu seolah detik terhenti barang sesaat (aku berharap waktu tak berjalan selamanya) ketika sesekali gerai rambut panjangmu setengah terikat dan ujungnya menyentuh permukaan sungai karena merunduk, pantulan sinar matahari dari air sungai menyinari raut wajahmu yang begitu tomboy menawan seolah disinari setting lampu terbaik dalam film box office.
Berkeringat, berlumpur, sambil senyum-senyum mencibir …tapi tetap saja cantik untuk-ku. Di atas sungai tepat di kepala kita ada jembatan jalan kereta yang kita pasti bersorak menyuruh kereta untuk mandi sejenak kalau-kalau lewat, karena kamu bilang kereta-kereta itu pasti kotor, berdaki dan bau karat, hehe,..ada-ada saja.
![]() |
| puppets given |
jika senja menjadi merah rendah dan lantunan ayat-ayat mulai bersuara dari surau-surau….itu tandanya bagi kita untuk mengganggu itik dan bebek, kacaukan barisan mereka dengan percikan air tepi sungai, biar pak gembala menggerutu lalu kita berlalu, pulang dengan tamarind di mulut kita melewati jalan-jalan setapak penuh kenangan hingga kini,..dan kita tunggu hari itu berulang beberapa tahun lagi….
atau malah jangan-jangan tidak sama sekali…
Menatap, meremah, dan memanjat mendekat tempat terdekat dari keindahan.
Maukah kamu menceritakannya untuk-ku,…
jika kamu masih ingat…
“March 5th to 31st”

.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar